Mari kita merenung sejenak, betapa besarnya pengorbanan seorang ibu. Sudah sampai saat ini sudah sampai dimana kita berbakti kepada orang tua kita, apalagi kepada ibu kita.
Kita lahir di dunia ini, tidak bisa kita pungkiri, tidak lain bukan merupakan suatu pengorbanan yang sangat dari ibu kita. Dalam Al-Quran, surat Luqman ayat 14 Allah SWT berfirman
“Serta Kami perintahkan kepada manusia (supaya berbuat baik) kepada kedua orang tuanya. Ibunya sudah mengandungnya dalam kondisi lemah yang bertambah-tambah, serta menyapihnya dalam umur 2 tahun. Bersyukurlah kepada- Ku serta kepada kedua orang tuamu. Hanya kepadaKulah kalian akan kembali.
Di dalam islam ada beberapa peristiwa penting yang berkaitan dengan pengorbanan seorang ibu.
Baca Juga: Doa ibu pengaruhya luar biasa
1. Peristiwa Nabi Isa AS bisa berbicara ketika masih balita.
Ini merupakan suatu peristiwa yang sangat besar ketika Allah SWT mengutus Nabi Isa AS ke dunia tanpa seorang bapak, ini menunjukkan akan kebesaran Allah SWT.
Ketika kelahiran Nabi Isa AS ibunda siti Maryam mendapat tuduhan atau fitnah yang sangat keji. Sebagaimana dalam Quran surat Maryam ayat 27- 28, yang artinya:
Setelah ia( Maryam) bawa ia( balita itu) kepada kaumnya dengan menggendongnya. Mereka (kaumnya) mengatakan, “Wahai Maryam! Sungguh, engkau telah membawa sesuatu yang sangat mungkar.
Wahai kerabat wanita Harun ( Maryam )! Ayahmu bukan seseorang yang kurang baik perang serta ibumu bukan seseorang wanita pezina.”
Lantas apa yang dilakukan oleh siti Maryam? Dia menunjuk Nabi Isa AS yang ketika itu beliau masih balita. Kemudian Nabi Isa AS mengatakan, seperti yang tertulis dalam surat Maryam ayat 30-32
Ia( Isa) mengatakan,“Sejujurnya saya soorang hamba Allah, Ia memberiku Kitab(Injil) serta Ia menjadikan saya seseorang Nabi.
Serta Ia menjadikan saya seseorang yang diberkahi di mana saja saya berada, serta Ia memerintahkan memerintahkan (melakukan) salat serta (menunaikan) zakat sepanjang hidup saya.
Serta berbakti kepada ibuku, serta Ia tidak menjadikan saya orang yang sombong lagi celaka.
Dari ayat diatas perlu kita garis bawahi kalau dalam peristiwa yang luar biasa tersebut, Allah menggerakkan lisan Nabi Isa AS untuk menerangkan kepada kaumnya bahwa dirinya seorang yang berbakti kepada ibunda.
Dari peristiwa tersebut, sangat jelas kalau berbakti kepada ibunda merupakan bukti kemuliaan seseorang serta keimanannya kepada Allah SWT.
Baca Juga: Kemuliaan Seorang Ibu
2. Ketika Nabi Ismail AS tinggal bersama ibunya di padang pasir.
Atas perintah Allah SWT, Nabi Ibrahim AS meninggalkan Nabi Ismail AS yang masih balita bersama ibunya, siti Hajar di Mekkah yang saat itu begitu tandus.
Siti Hajar bertanya kepada Nabi Ibrahim, “apakah ini merupakan perintah Allah?” Kemudian Nabi Ibrahim AS mengiyakan, lalu siti Hajar menerima perintah tersebut dengan ikhlas.
Dalam atmosfer yang haus serta terik, siti Hajar kemudian berupaya mencari udara dari Shafa ke Marwa, sampai 7 kali ulang-alik. Serta Alhamdulillah, dengan pertolongan Allah, keluarlah air Zamzam di tanah dekat kaki Nabi Ismail.
Dalam peristiwa ini menunjukkan besarnya pengorbanan seorang ibu terhadap anaknya yang sedang mencari air di padang pasir agar anaknya bisa minum, dan peristiwa itu diabadikan oleh Allah SWT menjadi salah satu ritual dalam ibadah Haji yaitu sa’i.
Bahkan siapapun yang melaksanakan haji atau umroh, merka bisa melihat dan merasakan bukti pengorbanan ibu kepada anak kecil.
3. Saat ibunda Nabi Musa AS menemukan Ilham dari Allah SWT
ketika Fir’aun lagi mencanangkan, akan menghabisi seluruh anak laki-laki di negerinya, bunda Nabi Musa AS teramat pilu serta takut kalau anaknya mau ikut dihabisi.
Tetapi dengan kekuatan Allah, Allah memberikan ilham kepada Bunda nabi Musa AS
Serta Kami ilhamkan kepada ibunya Musa, “Susuilah ia( Musa), serta apabila kamu takut terhadapnya hingga hanyutkanlah ia ke sungai(Nil). Serta janganlah kamu khawatir serta jangan(pula) bersedih hati, sesungguhnya Kami hendak mengembalikannya kepadamu, serta menjadikan salah seorang rasul.” (Al-Quran, Pesan Al-Qasas ayat 7)
Kesimpulannya Nabi Musa AS dihanyutkan ke sungai Nil, kemudian dia dipertemukan oleh istri Fira’un. Serta karena balita tersebut tidak mau menyusui kepada siapapun, kemudian Allah mengembalikan balita tersebut ke pangkuan ibunya untuk disusui oleh ibunya.
Seluruh peristiwa di atas sangat jelas menunjukkan betapa besarnya Islam memuliakan seseorang ibu.
Ibu, begitu mulianya, lebih berharga dari berlian. Serta dalam tingginya derajatnya itu, cintanya pada kita, sangat tidak bertepi.
Mudah- mudahan Allah senantiasa memberikan kita taufiq serta hidayah-Nya. Agar kita semua bisa selalu berbakti kepada orang tua terutama ibu.
Dalam Kitab Sahih Muslim, diriwayatkan oleh Abu Hurairah, seseorang teman bertanya kepada Rasulullah SAW, siapa yang sangat berhak untuk saya berbakti? Rasulullah SAW mengatakan; Ibumu, kemudian ibumu, kemudian ibumu, kemudian ayahmu, kemudian orang-orang yang terdekat denganmu.”
Rosulullah SAW memerintahkan kita untuk berbakti kepada orang tua kita. Bahkan Rosulullah SAW juga memerintahkan kita untuk mempioritaskan ibu terlebih dahulu.
Maka sudah sepantasnya ketika selesai sholat kita doakan kedua orang tua kita. Karena salah satu cara yang paling gampang adalah dengan mendoakannya.
Sungguh sangat beruntung bagi kalian yang masih memiliki kedua orang tua, kalian masih punya kesempatan untuk berbakti. Buat orang tua yang sudah meninggal kalian bisa melakukan amal jariyah atas nama orang tua kalian, agar pahala kebaikannya juga mengalir ke orang tua kalian.
Itulah uraian singkat tentang betapa mulianya pengorbanan seorang ibu. Semoga bermanfaat.